Pemkab Garut Siapkan 100 Bed Guna Antisipasi Outbreak Covid-19

By: Dinas Komunikasi dan Informatika
Kamis, 20 Mei 2021
Dibaca: 325

GARUT, Tarogong Kidul – Bupati Garut, Rudy Gunawan menerangkan,  Pemkab Garut akan melakukan antisipasi lonjakan kasus Covid-19 pasca libur lebaran. Hal ini disampaikan pada saat melakukan video conference (vidcon) bersama para camat dan kepala puskesmas di seluruh Kabupaten Garut yang digelar secara virtual di Aula Dinas Kesehatan Garut, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Selasa (18/5/2021).

Bupati Garut menerangkan, pihaknya akan mewaspadai lonjakan kasus pada minggu-minggu ke depan. Ia juga memaparkan bahwa Pemerintah Kabupaten Garut telah mempersiapkan antisipasi khususnya di 4 daerah yang saat ini berada di zona merah. “Tentu ini merupakan bagian penting bagaimana kita mengantisipasi supaya dalam satu minggu ke depan kita agak tenang, sebab 1 minggu dan 2 minggu kita agak repot nih, kita belum bisa memprediksi karena tidak hari ini, mungkin sampai 14 hari ke depan ini masih deg-degan, kami sudah mempersiapkan untuk daerah yang 4 zona merah,” terangnya.

Dalam hal ini, Bupati menyampaikan, pemerintah daerah sudah menyiapkan 100 bed (tempat tidur) untuk isolasi di rusun (rumah susun). Ia juga meminta kepada Dinas Kesehatan Garut untuk menyiapkan nakes (tenaga kesehatan)sebagai antisipasi jika terjadi outbreak kasus Covid-19. “Kami sudah mempersiapkan 100 bed, dengan segala fasilitas yang ditanggung pemerintah daerah untuk isolasi di rusun, kami mempersiapkan rusun dan saya mohon Dinkes juga menyiapkan nakesnya yang biasa nanti kita antisipasi supaya ketika terjadi outbreak, kita sudah mempersiapkan Rusun untuk dilakukan proses itu,” terang Bupati.

Selain itu, Rudy Gunawan menerangkan, di Rumah Sakit Medina  saat ini sudah ada 2 ventilator, ia menyebutkan akan menambah 2 ventilator lagi guna kebutuhan pasien Covid-19. “Kami punya 2 ventilator yang sudah ada sekarang, dan saya akan tambah lagi ada 2 ventilator, jadi 4 ventilator untuk kepentingan – kepentingan Covid-19, dan hari ini kami sudah mendaftarkan ke Kementrian Kesehatran untuk mendapatkan 6 digit kode, sebagai bentuk fasilitas kesehatan, yang jadi rumah sakit rujukan Covid-19,” ujarnya.

Rudy menyebutkan Rumah Sakit Medina bisa digunakan sebagai alternatif jika RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah) dr. Slamet penuh akan pasien Covid-19. “Nah tentu kami misalnya nanti kalau terjadi dengan hal-hal yang berhubungan dengan itu, yang di daerah utara bilamana RSUD dr. Slamet atau yang lainnya penuh, bisa menjadi alternatif di Rumah Sakit Medina,” tandas Rudy.




Komentar
Isi Komentar