Pemkab Garut Gelar Rakor Penanganan Covid-19 Bersama Forkopimcam Se-Kabupaten Garut

By: Dinas Komunikasi dan Informatika
Rabu, 02 Juni 2021
Dibaca: 399

GARUT, Garut Kota - Sekda Garut, yang juga Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Garut, Nurdin Yana, memberikan arahan dalam Rapat Koordinasi (Rakor) terkait penanganan Covid-19 di Kabupaten Garut kepada unsur Forum Komunikasi Kecamatan (Forkopimcam) se - Kabupaten Garut yang digelar secara virtual melalui aplikasi video telekonferensi.

Sekda Garut menjelaskan dalam rakor ini selain menjelaskan terkait penanganan Covid-19, juga menjelaskan terkait pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak yang akan dilaksanakan 8 Juni 2021 mendatang. "Ini adalah breakdown dari apa yang menjadi keputusan dan kebijakan pimpinan di Kabupaten Garut, kami tadi pagi sudah melaksanakan (rapat bersama) unsur Forkopimda terkait dua hal yaitu penanganan Covid dan juga penanganan Pilkades, yang juga tidak bisa dipisahkan satu sama lain, karena Covid juga melanda persoalan-persoalan di Pilkades, demikian saya kira Pilkades (juga) tidak bisa melepaskan diri dari yang namanya Covid-19, inilah barangkali yang kita tekankan," ujar Sekda Garut saat diwawancari seusai Rakor di Command Center, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Senin (31/5/21).

Ia berpesan kepada para camat untuk mengetatkan kembali penegakkan disiplin terhadap protokol kesehatan (Prokes), dan salah satu penegakan disiplin yang akan dilakukan adalah memberhentikan sementara Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di sekolah. "Penegakkan disiplin ini diberlakukan pada beberapa hal, yang pertama yang muncul ke permukaan menyangkut masalah sekolah, jadi sekolah ini kebijakan yang diambil hasil rapat Forkopimda adalah diberhentikan dulu, mengingat sangat tingginya Covid-19, hampir dua kali lipat, artinya potensi satu orang maksimalnya memberikan penularan kepada dua orang perharinya itu cukup signifikan," ucapnya.

Nurdin mengungkapkan bahwa saat ini bangunan yang dijadikan tempat isolasi mandiri sudah penuh. "Posisi hari ini katakanlah rumah sakit darurat, konsep rumah sakit darurat yang kita bangun untuk isolasi mandiri ternyata sekarang sudah penuh, artinya karena outbreaknya cukup tinggi," ungkap Nurdin. 

Guna mengantisipasi outbreak kasus Covid-19 ini, lanjut Nurdin, pihaknya akan kembali melakukan pembatasan dibeberapa kegiatan, salah satunya dengan mengurangi jumlah kapasitas orang di sebuah ruangan. "Antisipasi hal itu maka kita diminta untuk melakukan  treatment yang pertama adalah melakukan penegakkan dibawah koordinasi oleh yang dilakukan olek Pak Kasatpol PP bekerja sama dengan TNI Polri, (penegakan) terhadap apa ? Terhadap beberapa kegiatan, terhadap misalkan kegiatan kemasyarakatan ini akan dibatasi, kalau kemarin di posisi 50 persen dari kapasitas ruang, maka sekarang hanya 25 persen, pun demikian diberlakukan pula di perhotelan, dan seterusnya," lanjutnya.

Ia meminta kepada masyarakat Garut untuk selalu menerapkan prokes yang sudah diberlakukan oleh Pemkab Garut. "Saya minta kepada seluruh warga seluruhnya, pertama patuhilah prokes, protokol kesehatan yang sudah kita berlakukan, yang kedua kalau saja tidak perlu sekali janganlah berkeliaran, yang ketiga hindari kerumunan, memang kita maklum hari ini sedang musim-musimnya pernikahan, ini juga potensinya sangat besar." pungkasnya.




Komentar
Isi Komentar