Menteri Koperasi dan UKM RI Tinjau Serbuan Vaksinasi Covid-19 Dari Kemenkop RI di Kabupaten Garut

By: Dinas Komunikasi dan Informatika
Minggu, 12 September 2021
Dibaca: 340

GARUT – Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) terus bergerak menyasar insan Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), dan juga masyarakat umum di tanah air. Setelah dilaksanakan vaksinasi massal di Kabupaten Bandung, Pangalengan, Jawa Barat, lalu kegiatan dilanjutkan ke Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, dan di Kabupaten Kulon Progo Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Rangkaian kegiatan vaksinasi massal LPDB-KUMKM dilanjutkan di Kecamatan Kadungora dan Limbangan, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Sabtu (11/9/2021) dengan target penerima vaksin sebanyak 3.500 orang. 

Bupati Garut, Rudy Gunawan bersama Menteri Koperasi (Menkop) Usaha Kecil Menegah (UKM) dan Republik Indonesia, Teten Masduki dan Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum berkesempatan melakukan peninjauan pelaksanaan serbuan vaksinasi Covid-19, di Kecamatan Kadungora dan Kecamatan Limbangan. Turut pula hadir, Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo, Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Provinsi Jawa Barat Kusmana Hartadji, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Garut Suhartono, dan Ketua KSPPS BMT Itqan Adhy Suryadi. 

Peninjauan pertama dilakukan oleh Menkop dan UKM RI beserta Bupati Garut dan Wagub Jabar di Kantor Kecamatan Kadungora, di mana dalam vaksinasi di lokasi ini didominasi oleh masyarakat umum, sebanyak 1.000 orang.

Kemudian Kemenkop beserta rombongan melanjutkan peninjauan vaskinasi di lokasi kedua tepatnya di Alun-Alun Limbangan. Berbeda dengan pelaksanaan vaksinasi di Kecamatan Kadungora, pelaksanaan vaskinasi di lokasi kedua didominasi oleh para siswa SMP (Siswa Menengah Pertama), dengan total penerima vaksin sebanyak 2.500 orang. Menkop, bupati beserta jajaran melihat secara langsung para siswa yang sedang dilakukan penyuntikan vaksinasi.

Dalam kegiatan ini, Bupati Garut berterimakasih atas dukungan dan penguatan terkait vaksinasi di Kabupaten Garut oleh Menkop RI, Teten Masduki yang telah datang secara langsung ke Kabupaten Garut dengan meninjau pelaksanaan vaksinasi.

Disisi lain, Rudy menyampaikan bahwa kesadaran masyarakat terhadap pentingnya vaksinasi kini sudah meningkat dengan tingginya antusiasme masyarakat dalam mengikuti vaksinasi Covid-19.

“Kita kesadaran masyarakat itu terutama kemarin kan terjadi puncak Juni-Juli, setelah itu masyarakat menganggap yang sudah divaksin itu akibat ketika terkonfirmasi itu tidak terlalu parah. Yang kedua mereka menyadari bahwa apa yang disampaikan pemerintah itu adalah sesuatu yang harus dijalankan, prokes ini sudah harus dijalankan, jadi kesadaran masyarakat percaya kepada pemerintah bahwa salah satu syarat untuk sehat itu diantaranya dengan vaksinasi,” ucapnya.

Bupati Garut menuturkan, kini hampir 100 ribu para pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) di Kabupaten Garut sudah dilakukan vaksinasi Covid-19.

“Garut sudah level 2 itu karena kerjasama pemerintah daerah, TNI Polri, dan seluruh elemen masyarakat termasuk para kiyai dan juga yang pertama kami suntik itu adalah pelaku KUKM, para pedagang pasar, (pedagang) kaki lima,” ujarnya.

Sementara itu, Menkop UKM, Teten Masduki menyebutkan pada hari ini ada sebanyak 3.500 vaksinasi yang dilakukan di Kabupaten Garut. Menurut Teten, kolaborasi penting dilakukan demi mempercepat pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di lingkungan masyarakat.

“Nah ini memang suatu upaya kolaborasi untuk percepatan vaksinasi, karena vaksinasi ini sekarang seperti yang sudah disampaikan oleh Pak Presiden merupakan gen changer untuk pemulihan ekonomi. Dan faktanya di dunia sekarang itu semakin tinggi masyarakat itu divaksin, semakin baik pertumbuhan ekonomi di sebuah negara. Jadi vaksinasi berbanding lurus dengan pertumbuhan ekonomi, nah jadi semakin banyak kita vaksin, semakin bagus,” kata Teten.

Menurut Teten, pihaknya telah melaksanakan vaksinasi Covid-19 untuk para pelaku usaha di beberapa provinsi. Ia menargetkan bahwa di bulan selanjutnya vaksinasi dari Kementerian Koperasi RI akan digelar diluar pulau Jawa.

“Kami memprioritaskan pelaku usaha UMKM karena itu termasuk juga penggerak ekonomi. Kami ada di Jakarta untuk 5.000 per hari, lalu kami di Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah dan mulai bulan depan kita akan keluar Jawa,” ucapnya.

Sementara itu, Wagub Jabar, Uu Ruzhanul Ulum mengatakan dengan adanya kolaborasi dari berbagai elemen, maka target herd immunity Provinsi Jawa Barat di akhir bulan Desember 2021 bisa tercapai.

“Di Jawa Barat sudah hampir 14 juta kurang sedikit yang divaksin dan alhamdulillah sekarang di Jawa Barat vaksin sudah bertambah dengan cepat karena memang dibantu oleh berbagai macam lembaga oleh TNI, oleh Polisi dan oleh Kementerian termasuk oleh Pak Teten hari ini Pak Menteri Koperasi, sehingga saya semakin senang, semakin bahagia target Jawa Barat 80% akhir Desember 2021 insyaallah tercapai,” pungkasnya.

Senada dengan Menteri Koperasi dan UKM, Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo mengatakan, LPDB-KUMKM bertugas untuk menyukseskan program percepatan vaksinasi yang diusung pemerintah. “Selain menyasar masyaralat umum, vaksinasi yang kami lakukan juga menyasar para pelaku usaha (UMKM) yang merupakan anggota koperasi, dimana koperasi merupakan mitra LPDB-KUMKM. Inti program vaksinasi yang dilaksanakan LPDB-KUMKM adalah pemerintah hadir di tengah masyarakat,” kata Supomo.

Dalam vaksinasi massal, LPDB-KUMKM bersinergi dengan sejumlah pihak, terdiri dari Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah Baitul Maal Wat Tamwil Itqan (KSPPS BMT Itqan), dan KSPPS BMT Beringharjo, Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, Pemerintah Daerah Kabupaten Garut, dan juga Komando Daerah Militer (Kodam) Siliwangi.

Sementara itu, KSPPS BMT Itqan berdiri sejak tahun 2007, memiliki anggota sebanyak 15.509 orang, dengan 1 (satu) kantor pusat dan 9 (sembilan) kantor cabang yang tersebar di Provinsi Jawa Barat. Koperasi ini telah menjadi mitra LPDB-KUMKM sejak tahun 2020, dan tahun ini kembali mendapat pembiayaan LPDB-KUMKM sebesar Rp7 miliar, sehingga total pinjaman yang diperoleh berjumlah Rp12 miliar.

Sedangkan BMT Beringharjo berdiri sejak tahun 1997, memiliki jumlah anggota sebanyak 21.900 orang tersebar di 16 kantor cabang, dengan total karyawan sebanyak 188 orang. Koperasi ini telah menjadi mitra LPDB-KUMKM sejak tahun 2012 dan telah mendapatkan pinjaman dari LPDB-KUMKM sebesar Rp58 miliar.




Komentar
Isi Komentar