Perwakilan BI Jabar Gelar West Java Tourism Talks di Situ Bagendit, Garut
GARUT, Banyuresmi - Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jawa Barat menyelenggarakan acara West Java Tourism Talks (WJTT) Volume 5 dengan tema “Pengembangan Objek Wisata Berbasis Air dan Peran Digitalisasi”, di Amphitheater Situ Bagendit, Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut, Selasa (24/9/2024).
WJTT hadir sebagai upaya mewujudkan Situ Bagendit sebagai salah satu wisata unggulan berbasis alam yang dapat menjadi destinasi wisatawan kelas dunia.
Kegiatan ini dihadiri Penjabat (Pj) Bupati Garut, Barnas Adjidin, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat, Muhamad Nur, serta jajaran perangkat daerah. Acara ini menghadirkan sejumlah narasumber, antara lain Kepala Bappeda Kabupaten Garut Didit Fajar Putradi, Pengusaha Muda Barry Akbar, dan Pengelola Taman Rekreasi, Perry Tristianto Tedja, dengan moderator Heni Smith, Sekjen DPP Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia (PUTRI).
Penjabat Bupati Garut, Barnas Adjidin, dalam sambutannya menegaskan, sebagai salah satu daerah etalase wisata, Kabupaten Garut memiliki potensi wisata yang luar biasa, sejalan dengan konsep "Garut Gurilaps" (Gunung, Rimba, Laut, Pantai, Seni Budaya). Garut dengan pantai sepanjang 84 kilometer serta dikelilingi sembilan gunung besar, menyimpan potensi wisata alam, termasuk air terjun dan sumber air panas.
"Dengan gunung itu kita bisa mendapatkan banyak air terjun yang ada dan katanya konon di Garut ini terbanyak air terjunnya, banyak air-air terjun yang belum kita kelola dengan baik," ujar Barnas.
Dengan adanya gunung-gunung ini juga, imbuh Barnas, terdapat rekreasi air panas, mulai dari destinasi wisata Cipanas, Darajat, hingga Talaga Bodas, yang menurutnya akan segera dilakukan pembenahan.
Sementara, Situ Bagendit, menurut Barnas, tidak hanya memiliki panorama alam yang indah, tetapi juga kekayaan budaya yang menarik. Ia menyarankan agar sejarah dan cerita di balik Situ Bagendit dikemas dengan baik untuk menarik minat wisatawan.
"Karena ada cerita-cerita bagaimana adanya situ ini, dan memang kalau diekspos itu akan menjadi suatu yang menarik, jadi artinya "bungkus"-nya daripada Situ Bagendit ini harus dibungkus dengan baik," ungkapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Perwakilan BI Jabar, Muhamad Nur, menjelaskan bahwa WJTT adalah forum diskusi yang bertujuan untuk membahas tantangan di sektor pariwisata dan mencari solusi agar industri ini dapat berkembang dengan baik.
"Pariwisata memiliki peran penting dalam ekonomi, karena merupakan salah satu sektor ekonomi hijau yang berkelanjutan. Oleh karena itu, penting untuk terus didukung," jelas Muhamad Nur.
Muhamad Nur memaparkan melalui diskusi pada kali ini baik dirinya maupun Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut banyak belajar bahwa pengembangan pariwisata itu tidak bisa sendiri untuk mencapai kemajuan pariwisata.
"Tadi kita lihat dari para pelaku usaha sendiri sudah memberikan masukkan cukup banyak, ada masalah yang harus kita selesaikan, supaya potensi (yang dimiliki Situ Bagendit) ini bisa muncul," tandasnya.
Melalui WJTT ini, ia berharap pariwisata di Kabupaten Garut dan Jawa Barat dapat terus berkembang, sehingga menjadi sektor andalan ekonomi daerah.
Dalam forum diskusi, salah satu narasumber, Perry Tristianto Tedja - Pengelola Taman Rekreasi, menyarankan agar Situ Bagendit dikemas dengan kemasan sederhana yang bernilai local wisdom. Ia berpandangan dengan kesempurnaan yang dimiliki Situ Bagendit, semestinya tempat ini memberikan opsi kepada para wisatawan karena kekhasannya, baik wisata airnya maupun kuliner khas daerah ini.
Caption :
Pelaksanaan West Java Tourism Talks Volume 5 dengan tema "Pengembangan Objek Wisata Berbasis Air dan Peran Digitalisasi", di Amphitheater Situ Bagendit, Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut, Selasa (24/9/2024). (Foto : M. Azi Zulhakim, Moch. Ahdiansyah, & Ilham Kautsar P/Diskominfo Kab. Garut).
Penulis : Muhamad Azi Zulhakim
Penyunting : Yanyan Agus Supianto