"Saya bangga karena belum tentu orang kota memilikinya (jaringan internet mandiri). Saya seperti melihat sulap teknologi," ujar Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman, saat menghadiri Iaunching Kampung Teknologi, di Kampung Cilimushideung, Cibunar, Kecamatan Cibatu, Sabtu (18/7/2020).
Kang Helmi -- sapaan akrabnya, tak menyangka jaringan internet mandiri bisa terpasang di Kampung Cilimushideung, sebuah kampung antara dua Desa; Desa Mekarsari dan Cibunar. Helmi mengaku takjub warga Kampung ini menjadi inovator teknologi. Belum tentu, hal tersebut bisa dilakukan warga kota yang notabene lebih dekat dengan jangkauan teknologi.
Jaringan wifi yang ditawarkan juga sangat terjangkau harganya. Hanya merogoh kocek Rp 33 ribu per bulan, warga sudah bisa menikmati internet. Jaringan internet di kampung itu kini dikelola oleh warga melalui Badan Usaha Milik Kampung (Bumka) untuk mewadahi program tekno sains.
Menurut Helmi, di masa pandemi Covid-19 internet sangat dibutuhkan, apalagi bagi para siswa yang belajar jarak jauh secara online. "Tentu sangat membantu dan meringankan beban orang tua. Saya salut dan takjub, warga di kampung bisa punya internet mandiri," katanya.
Helmi berjanji pemerintah akan membantu Budi, sang inovator, untuk mengurus izin Internet Service Provider (ISP), bahkan Helmi sudah meminta Diskominfo Garut untuk membantu pengurusan ISP agar internet di Cilimushideung legal. "Apalagi jaringan internet ini dibangun dari biaya sendiri. Tadi saya dengar untuk alat wifinya saja sampai Rp 200 juta, makanya perlu didukung pemerintah," ujarnya.
Pencetus ide Kampung Teknologi, tiada lain adalah warganya sendiri, Budi Hermawan, yang sejak lima tahun lalu memiliki obsesi mewujudkan kampung teknologi. “Alhamdulillah impian saya ini bisa terwujud. Saya dan warga sudah membangun jaringan internet dan memasang kabel optik,” ujar Budi.
Budi menuturkan, hanya dengan membayar Rp 33 ribu per bulan warga kampungnya bisa menikmati internet unlimited. Jaringan Wifi ini bisa menjangkau hingga 257 kepala keluarga di dua desa tersebut.
Budi menuturkan, sejak sepekan lalu, sudah lima kilometer kabel optik terpasang dari target 15 kilometer. Akhir bulan ini, target itu bisa dicapai dan semua warga bisa segera menikmati jaringan internet.