Operasi Tanggap Darurat yang dilakukan daerah dalam penanggulangan bencana selama ini terkendala oleh beragamnya SOP (Standard Operating Procedure), sehingga berdampak terhadap penanganan bencana.
Hal itu diungkapkan Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, TB. Agus Sopyan, Selasa (11/02/2020), dalam acara Forum Group Discussion (FGD) Tanggap Bencan Alam di Kabupaten Garut, di Hotel Redante, Jalan Raya Samarang (Hampor). Diikuti 20 Babinsa dan Bhabinkamtibmas, serta unsur Konservasi Wilayah V BKSDA Jabar, dan Adm. Perum Perhutani KPH Garut.
Ketidaksamaan SOP antara TNI, Polri, dan BPBD inilah yang selama ini terjadi harus diantisipasi. "Rencana kami (BPBD) akan mengundang untuk membahas SOP agar seirama," tukasnya.
FGD yang dibuka Kapolres Garut, AKBP Dede Yudi Ferdiansyah, bertema "Menumbuhkan Kesadaran Masyarakat dalam Rangka Mencegah Bencana Alam di Kabupaten Garut", diinisiasi Polres Garut, menghadirkan narasumber Kasat Binmas Polres Garut AKP. Dudu Gunawan, SH. dan Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, TB. Agus Sopyan, dipandu Yan Agus Supianto dari Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Garut