Awi Haur, Upaya Inovatif Puskesmas Selaawi Tekan Angka Kematian Ibu di Garut

By: Dinas Komunikasi dan Informatika
kemarin
Dibaca: 9

Awi Haur, Upaya Inovatif Puskesmas Selaawi Tekan Angka Kematian Ibu di Garut

GARUT, Tarogong Kaler - Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) masih menjadi tantangan serius di Kabupaten Garut. Berbagai langkah telah dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut untuk mengatasi permasalahan ini, termasuk melalui program Remaja Putri Sehat Bebas Anemia (RISSA), Memastikan Semua Ibu Hamil/Risiko Tinggi Terlayani (MELANI), serta Strategi Terpadu Optimalisasi Pencegahan Kawin Bawah Umur (STOP KABUR).

Selain inisiatif dari pemerintah daerah, berbagai inovasi juga diterapkan oleh fasilitas kesehatan setempat. Salah satunya adalah program "Awi Haur " (Awasi Ibu Hamil dalam Upaya Penanganan Risiko Tinggi) yang diinisiasi oleh Puskesmas Selaawi.

Kepala Puskesmas Selaawi, Lia Maulidyawati, menjelaskan bahwa program ini telah berjalan sejak 2017, bersamaan dengan pembentukan layanan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (PONED). 

Awalnya, program ini difokuskan untuk mengajak ibu hamil bersalin di Puskesmas. Namun, sejak 2019, pihaknya mengembangkan Awi Haur untuk mengawasi ibu hamil berisiko tinggi yang sebelumnya belum terjangkau.

Guna mempermudah komunikasi, melalui inovasi Awi Haur ini dibentuk grup WhatsApp per desa, melibatkan aparatur desa, bidan desa, dan ibu hamil. Melalui media ini menyampaikan informasi kesehatan, melaporkan kondisi ibu hamil, serta memberikan dukungan antaranggota masyarakat.

"Di sana disampaikan, dan juga dukungan dari para ibu hamil ataupun semuanya jika ada ibu hamil yang akan melahirkan, jadi kedekatan komunikasi melalui WA itu untuk bersama-sama kita memang mengupayakan supaya kita bisa menangani bersama-sama terkait dengan ibu hamil beresiko tinggi itu," ujar Lia dalam wawancara seusai FGD tentang Implementasi Perencanaan dan Penganggaran Terintegrasi Kesehatan Reproduksi (PPT Kespro) di Hotel Asphire Harmoni, Senin (18/11/2024).

Namun, ia mengakui bahwa saat ini grup WhatsApp tersebut masih bersifat statis, dengan diskusi yang terbatas pada pelaporan dan informasi rutin. Lia berharap para pengambil kebijakan yang tergabung dalam grup dapat lebih aktif berpartisipasi dan merespons berbagai masukan.

"Sehingga dia bisa menjaga kesehatannya walaupun dia masuk pada kategori beresiko, tapi tidak mengalami komplikasi itu harapan saya," tandasnya.

Dengan inovasi seperti Awi Haur, Puskesmas Selaawi menunjukkan komitmennya untuk menekan angka kematian ibu di Kabupaten Garut melalui pendekatan kolaboratif dan berbasis komunitas.


Caption :

Kepala Puskesmas Selaawi, Lia Maulidyawati, diwawancara seusai menjadi narasumber dalam FGD mengenai Implementasi Perencanaan dan Penganggaran Terintegrasi Kesehatan Reproduksi (PPT Kespro, yang berlangsung di Asphire Hotel Harmoni, Jalan Cipanas Baru, Kecamatan Tarogong Kaler, Senin (18/11/2024). (Foto : M. Azi Zulhakim/Diskominfo Kab. Garut).

Penulis : Muhamad Azi Zulhakim

Penyunting : Yanyan Agus Supianto





Komentar
Isi Komentar