Garut Resmikan Program Irigasi Perpompaan dan Rumah Burung Hantu, Atasi Masalah Sawah Kering

By: Dinas Komunikasi dan Informatika
Senin, 02 September 2024
Dibaca: 76

Garut Resmikan Program Irigasi Perpompaan dan Rumah Burung Hantu, Atasi Masalah Sawah Kering

GARUT, Pameungpeuk - Dinas Pertanian Kabupaten Garut meluncurkan program Pemanfaatan Irigasi Perpompaan dan Rumah Burung Hantu (RUBUHA) untuk mendukung Perluasan Area Tanam (PAT) di Kelompok Tani Cibatok, Desa Mandalakasih, Kecamatan Pameungpeuk, Garut, Jumat (30/8/2024).

Acara ini dihadiri oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Garut Nurdin Yana, perwakilan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian RI Gandi Purnama, serta perwakilan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat, Raspendi.

Sekda Garut, Nurdin Yana, menegaskan bahwa program ini menjadi langkah awal pemerintah daerah untuk merespons dukungan pemerintah pusat dalam bidang pertanian, khususnya terkait permasalahan irigasi perpompaan.

"Yakni menyangkut masalah perpompaan atau irigasi perpompaan plus juga pompanisasi sekaligus juga pipanisasi, sehingga ini adalah upaya-upaya kita inovasi pemerintah pusat yang masih digelontorkan oleh pemerintah kabupaten/kota," ucapnya.

Nurdin menuturkan, dengan keberadaan pompa ini diharapkan dapat menjadi akumulasi potensi terhadap ketersediaan air yang bisa dimanfaatkan demi kemaslahatan masyarakat, khususnya di Kabupaten Garut.

Sementara itu, Gandi Purnama dari Kementerian Pertanian RI mengapresiasi peluncuran RUBUHA yang dianggap ramah lingkungan dan efektif dalam mengendalikan hama tikus. Ia optimistis target pemasangan 1.000 unit RUBUHA di Garut dapat tercapai.

“Saat ini sudah banyak RUBUHA yang didirikan berkat dukungan pemerintah daerah, terutama Pak Sekda dan Dinas Pertanian. Kolaborasi pusat dan daerah ini sangat penting untuk pengendalian hama tikus di lapangan,” ungkap Gandi.

Dalam kesempatan yang sama, Raspendi dari Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Jawa Barat menambahkan bahwa Jawa Barat dituntut untuk meningkatkan produksi padi secara signifikan. Ia menekankan pentingnya bantuan pusat dalam mendukung pencapaian target produksi, baik untuk kebutuhan lokal maupun nasional.

"Jadi secara nasional dulu bahwa kita harus meningkatkan produksi, kita dituntut, ternyata Pulau Jawa dan termasuk Jawa Barat ini dituntut yang paling besar, termasuk kinerja dari kabupaten kota," lanjutnya.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Garut, Haeruman, menjelaskan bahwa Garut menghadapi masalah sawah kering pada lahan seluas 10 ribu hektar. Dengan bantuan irigasi perpompaan dan pipanisasi, diharapkan masalah ini dapat diatasi dan produksi padi bisa meningkat.

"Diharapkan satu tahun bisa tiga kali bahkan empat kali (panen). Kita sudah menyalurkan 472 unit pompa ditambah, 133 irigasi, dan 120 titik untuk pipanisasi," ucapnya.

Saat ini, pihaknya sedang menginventarisir sawah yang tidak bisa dialiri air, sehingga ke depan pihaknya dapat melakukan upaya pembuatan sumur tanah dangkal atau sumur tanah dalam untuk memecahkan permasalahan kekeringan.


Caption :

Pelaksanaan launching Pemanfaatan Irigasi Perpompaan dalam rangka Perluasan Area Tanam (PAT) dan Rumah Burung Hantu (RUBUHA) yang dilaksanakan di Kelompok Tani Cibatok, Desa Mandalakasih, Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Garut, Jum'at (30/8/2024). (Foto: Deni Seftiana/ Diskominfo Kab. Garut)

Penulis : Nindi Nurdiyanti 

Penyunting : Yanyan Agus Supianto




Komentar
Isi Komentar