Sebuah bangunan pabrik kerupuk milik Odo (60), di Kampung Gordah RT 03 RW 08, Kelurahan Jayawaras, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, pukul 20.30 WIB, Jum'at (18/09/2020), terbakar.
Terbakarnya Bangunan berukuran 10 x 7 meter persegi itu, seperti dituturkan Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (Disdamkar) Kabupaten Garut, Aah Anwar Saefulloh, penyebab kebakaran tersebut masih dalam penyelidikan, namun diduga kebakaran itu berasal dari bagian penggorengan.
Menurut Aah, kebakaran terjadi saat pegawai melakukan produksi, tiba-tiba bagian atas tungku api yang digunakan memanaskan wajan mendadak memercikan api. Percikan api itu bertebaran hingga jatuh ke wajan penggorengan yang penuh dengan minyak sisa penggorengan. Kemungkinan ada reaksi dari minyak tersebut menyebabkan wajan api berkobar hebat, hingga menjilat benda-benda di sekelilingnya.
Dalam penanganan kebakaran ini, tutur Aah, Disdamkar Kabupaten Garut mengerahkan 4 unit mobil pemadam kebakaran. Begitu tiba, petugas langsung melakukan lokalisir dan memadamkan api. Beruntung, api tidak menjalar ke rumah yang berdampingan lainnya dan berhasil dikendalikan oleh petugas, dibantu polsek, koramil dan masyarakat setempat. Meski tidak ada korban jiwa, namun kerugian atas peristiwa itu mencapai puluhan juta rupiah.
Ia menambahkan, selain di Kelurahan Jayawaras, kebakaran, kejadian kebakaran terjadi di wilayah Kecamatan Tarogong Kaler, tepatnya di Jalan Raya Samarang, dekat Perumahan Bumi Malayu, Desa Mekarwangi, yakni objek yang terbakar adalah lahan semak belukar.
Akhir-akhir ini sering terjadi peristiwa kebakaran. Untuk itu, pihaknya tidak henti-hentinya mengimbau kepada masyarakat agar selalu berhati-hati saat menggunakan api, semisal bila ada masyarakat yang masak, harus memastikan api di dapur benar-benar padam terlebih dahulu sebelum pergi ke luar.
“Saat musim kemarau warga masyarakat diimbau untuk bersama-sama dalam menjaga lingkungannya dan tidak melakukan pembakaran lahan secara liar, agar tidak menimbulkan dampak buruk bagi lingkungan akibat kebakaran hutan dan lahan," tegas Aah.
Bagi para petani, imbuhnya, diharapkan lebih waspada, apalagi lahannya yang dekat permukiman. Ia mengimbau agar tidak dibiarkan begitu saja. “Minimal harus membawa air buat antisipasi kobaran api jika membesar. Dan juga harus ditunggu. Ini untuk mengantisipasi apabila kebakaran membesar merambat kepermukiman." Ujar Aah, didampingi Kasi kebakaran Dhany Ramdany.