GARUT, Talegong – Tanah longsor menerjang puluhan rumah warga di Kampung Cijeruk, Desa Sukamulya, Kecamatan Talegong, Kabupaten Garut, Kamis (2/12). Bencana tanah longsor ini menimbun 15 rumah warga dan 48 rumah lainnya terancam terkena longsor susulan.
Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman, langsung meninjau ke lokasi bencana untuk melakukan upaya penanganan dari bencana tersebut. Helmi mengatakan alat berat sudah dikirimkan akan tetapi belum bisa digunakan karena tanah yang masih labil dan dinilai cukup membahayakan.
“Ada 15 rumah yang tertimbun dan ada 48 rumah yang terancam, kemudian dari sisi akses ini merupakan jalan provinsi alhamdulilah dari provinsi juga tadi sudah mengirim alat berat, tapi karena tanahnya masih bergerak alat berat tersebut masih belum bisa dioperasikan,” ujar Helmi.
Helmi menuturkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Sosial dan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Garut untuk segera menyiapkan tempat pengungsian dan melayani kebutuhan dasar para pengungsi dengan baik.
“Kami sudah berkoordinasi dengan dinas sosial dan BPBD agar menyiapkan pengungsian bagi warga bagi warga yang rumahnya terdampak. Untuk dapur umum, kita persiapkan baik dari relawan dan dari pemkab untuk melayani kebutuhan para pengungsi,” tutur Helmi.
Untuk menanggulangi rumah para pengungsi, Pemerintah Kabupaten Garut akan mengkaji lebih lanjut apakah akan dilakukan relokasi terhadap rumah para pengungsi karena tanah labil dinilai tidak layak untuk ditinggali. “Melihat kondisi tanah di sana kalau ini harus dikaji lagi karena nanti ada tim nanti setelah tanggap darurat. Untuk nanti ada tim khusus menilai tanah, tapi yang sementara kita lihat kemungkinan ini harus direlokasi harus dicarikan tanah atau tempat yang layak untuk dijadikan tempat tinggal untuk para pengungsi,” lanjut Helmi.
Mengingat banyak rumah yang terancam dan adanya kekhawatiran akan terjadinya longsor susulan, Helmi meminta masyarakat di sekitar lokasi bencana untuk mengungsi demi keselamatan masyarakat. Tidak ada korban jiwa akibat bencana longsor ini akan tetapi menimbulkan kerugian mengingat banyak rumah warga yang tertimbun.
“Jadi untuk sementara saya minta untuk mengungsi semuanya karena saya lihat tadi masih ada yang belum mau untuk mengungsi,” pungkas Helmi.
Diketahui, bencana tanah longsor di Wilayah Kecamatan Talegong terjadi pada hari Kamis, tanggal 3 Desember 2020 pukul 06.30 WIB, dengan skala besar, dan pergerakan tanah yang terbawa air hujan, sehingga lumpur dan air mengganggu jalan provinsi Pangalengan - Rancabuaya, di Kampung Sawah Jeruk, RT.05/RW 02 Desa Sukamulya Kecamatan Talegong Kabupaten Garut, setinggi 400 m dan panjang 500 m. Meski tidak ade korban jiwa, namun kerugian material diperkirakan sekitar 300 juta rupiah.