Kadis Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat Hendi Jatnika menyebutkan rata-rata kabupaten berdasarkan angka ramalan tahun 2017 Garut paling tinggi di Jawa Barat mecapai 6,4 ton per hektarnya.
Hal itu disampaikan pada saat kegiatan panen raya di areal sawah percontohan di Desa Mekarbakti Kecamatan Kadungora, Minggu (14/01/2018)
“Selaian itu juga indek pertanaman (IP) nya mencapai 2,8 artinya bisa ditanami 3 kali setiap tahunnya.” ucapnya.
Ia berharap tidak ada beras impor karena berdasarkan cacatan di Jawa Barat penghasilan beras masih tertinggi.
“kalau ada impor beras jangan ke Jawa Barat lebih baik ke Sumatra, Kalimantan dan daerah yang lainnya yang areal pertaniannya kurang subur.” imbuhnya.
Hendi Jatnika mengatakan areal seluas 65 hektar tersebut menjadi pilot projek penanaman padi unggulan.
“Khusus diblok ini seluas 65 Ha, dan yang akan dipanen dari mulai hari ini hingga dua minggu kedepan seluas 40 Hektar,” ungkapnya.
Sementara itu, Dirjen Tanaman Pangan Kementrian Pertanian RI Maman Suherman menegaskan jika berbicara panen sebenarnya telah menunjukkan setiap harinya ada panen.
Ia menyatakan, di Jawa Barat kurang lebih 100 ribu hektar setiap harinya yang dipanen. “Jadi kalau misalanya 3 juta hektar sampai bulan maret itu berarti kita punya stok 2,5 juta ton gabah setara 15 juta ton beras sehingga kita harus mengamankan harganyanya.” ujarnya.
Diakui Maman kebutuhan saat ini rata-rata dalam 3 bulan dapat Indonesia hanya butuh 2,5 ton juta beras.
“Hanya 7,5 ton beras berarti bisa yang setengahnya lagi bisa menjadi stok pangan nasional, melihat kondisi itu sudah jelas tidak perlu ada beras impor bagaimapun kita tetap poro petani,” tuturnya.
Maman juga memuji peran Dinas Pertanian Kabupaten Garut yang terbilang bagus bahkan mampu memaksimalkan peran bulog yang berani membeli langsung dari petani berupa gabah kering dengan harga tinggi.
Menurutnya di Indonesia ada 15 sentra produksi padi diantaranya di Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Banten, Sulawesi Selatan, dan beberapa daerah lainnya.
“Setiap harinya melakukan panen padi maka melihat kondisi itu menjamin kesediaan, malahan petani sendiri tidak di jual semua. Artinya stock gabah itu tidak hanya di bulog dan di pabrik pabrik tetapi para petani juga mampu meyimpan gabah untuk keperluannya,” tukasnya.
Hadir dalam acara panen raya, Sekretaris Dirjen Tanaman Pangan Kementrian Pertanian RI, Maman Suherman dan sejumlah pejabat terkait lainnya.
(Humas Diskominfo),garutkab.go.id
http://garutkab.go.id/pub/news/plain/15119-Kabupaten-Garut-Menyumbang-Beras-Paling-Tinggi-di-Jawa-Barat.html