HUT LLI ke-28 dan PWRI ke-62 Tingkat Kabupaten Garut : 24 Anak Dikhitan dan 116 Lansia Non Produktif Diberi Uang Kanyaah

By: Dinas Komunikasi dan Informatika
Senin, 29 Juli 2024
Dibaca: 138

HUT LLI ke-28 dan PWRI ke-62 Tingkat Kabupaten Garut : 24 Anak Dikhitan dan 116 Lansia Non Produktif Diberi Uang Kanyaah

GARUT, Garut Kota - Lembaga Lanjut Usia Indonesia (LLI) Kabupaten Garut bekerja sama dengan Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) Kabupaten Garut menggelar acara khitanan massal dan pemberian santunan kepada Lansia non produktif. Kegiatan ini diadakan dalam rangka memperingati HUT LLI ke-28 dan PWRI ke-62 tingkat Kabupaten Garut, bertempat di Gedung Pendopo, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Minggu (28/7/2024).

Sebanyak 24 anak mengikuti khitanan massal, sementara 116 Lansia non produktif menerima santunan berupa uang kanyaah. Penyerahan santunan dilakukan secara simbolis kepada 16 penerima.

Hadir dalam acara ini Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Garut, Nurdin Yana, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Pemkesra) Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Garut, Bambang Hafidz, serta Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Garut, Aji Sukarmaji.

Sekda Kabupaten Garut, Nurdin Yana, menyampaikan apresiasinya terhadap LLI dan PWRI. Menurutnya, kegiatan sosial seperti ini menunjukkan keberpihakan LLI dan PWRI kepada Lansia dan masyarakat yang membutuhkan. 

"Kami mengapresiasi inisiatif ini, yang berorientasi pada dukungan kepada Lansia dan anak-anak yang dikhitan, sebagai jembatan untuk mengikuti ajaran agama," ujar Nurdin.

"Juga hari ini perhatiannya  adalah kepada anak-anak kita yang hari ini juga dikhitan sebagai jembatan atau gerbang masuknya mereka mengikuti ajaran agama," ujar Nurdin.

Ketua LLI dan PWRI Garut, Yaya S. Permana, menjelaskan bahwa peringatan HUT LLI dan PWRI tahun ini digelar selama dua hari, Sabtu dan Minggu (27-28/7/2024). Pada hari pertama diadakan jalan sehat yang diikuti sekitar 4 ribu peserta, dengan hadiah hiburan sebanyak 400 pcs. Hari kedua diisi dengan khitanan massal, pemberian uang kadeudeuh kepada sesepuh pensiunan Pemda Garut, dan santunan uang kanyaah kepada Lansia non produktif.

"Tujuannya karena sifatnya kegiatan sosial Pak, kita mungkin hanya mencari kebaikan-kebaikanlah di atas semua itu, tidak ada tujuan-tujuan politik dan lain-lain, tidak ada, ini murni kegiatan sosial," tutur Yaya.

Ia juga menyampaikan harapannya agar kegiatan sosial ini dapat lebih meriah dan menjangkau lebih banyak penerima bantuan di masa mendatang, terutama dengan dukungan pemerintah daerah.

Di Kabupaten Garut terdapat sekitar 250 ribu Lansia atau sekitar 9.5% dari jumlah penduduk, di mana dari jumlah tersebut sekitar 80%  kehidupannya sangat memprihatinkan. Oleh karena itu, melalui program "Nyaah ka Kolot", yang dijabarkan pada beberapa seperti benah imah - mirip rutilahu.

"Cuman kalau rumah tidak layak huni mungkin itu besar biayanya, kalau ngabebenah itu venitalasi tidak ada, jendela tidak ada, WC tidak ada, itu kami bantu," uluhar Yaya.

Kegiatan Nyaah ka Kolot lainnya berupa  benah usaha, di mana lansia yang masih produktif dengan bidang usaha yang ditekuninya, semisal warung-warung kecil. Mereka  dibantu modal usahanya meski diakuinya relatif kecil, namun berkesinambungan agar usahanya bisa berjalan dengan baik.

Yaya berharap negara atau pemerintah hadir, untuk membantu para Lansia khususnya Lansia yang non produktif.

Di tempat yang sama, Kuswan (23), salah satu orang tua dari anak yang dikhitan, mengungkapkan kebahagiaannya. "Saya sangat berterima kasih kepada LLI dan PWRI Garut. Semoga anak saya, M. Thoriq, selalu diberikan kesehatan," ujar Kuswan.


Caption :

Pelaksanaan khitanan massal dan penyerahan santunan kanyaah kepada Lansia non produktif, yang dilaksanakan di Gedung Pendopo, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Minggu (28/7/2024). (Foto : M. Azi Zulhakim/Diskominfo Kab. Garut).

Penulis : Muhamad Azi Zulhakim

Penyunting : Yanyan Agus Supianto




Komentar
Isi Komentar