Hujan Deras Picu Longsor di Garut, Akses Jalan dan Pemukiman Warga Terancam
Pihak BPBD Kabupaten Garut dan dinas terkait menerjukan timnya di lapangan
GARUT - Longsor kembali melanda wilayah Garut, kali ini menerjang tiga kecamatan sekaligus: Peundeuy, Pasirwangi, dan Malangbong. Di Kecamatan Peundeuy, akibat longsor sempat memutus arus lalu lintas dan mengakibatkan kerusakan signifikan pada infrastruktur di daerah terdampak.
Camat Peundeuy, Dani Ramdani, melaporkan, longsor di wilayahnya terjadi pada pukul 05.00 WIB, Rabu (11/9/2024), di jalur Peundeuy - Cibalong, tepatnya di Desa Toblong, merusak jalan sepanjang 30 meter dan mengganggu akses sepanjang 100 meter dari titik longsor.
"Saat ini terdapat pergerakan tanah yang berpotensi menyebabkan longsor susulan. Panjang jalan yang terdampak sekitar 70 meter," kata Dani.
Untuk penanganan lebih lanjut, saat ini, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Garut serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menuju lokasi dengan membawa alat berat. Sementara itu, upaya pembukaan jalur alternatif sedang dilakukan bersama masyarakat.
Sebagai langkah penanganan awal, Dani bersama masyarakat berupaya membuka jalur alternatif dengan memanfaatkan bekas jalan yang dulunya digunakan oleh sebuah perusahaan. "Harapannya, jalan ini bisa menjadi alternatif sementara," tambahnya.
Dani juga memastikan tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, meski kerusakan material berupa jalan yang amblas menjadi kendala utama.
"Untuk penanganan longsor juga ini kami tidak bisa bergerak lebih jauh, dan hanya bisa memportal dari jalur jalan ke antara Peundeuy dan Cibalong," tandasnya.
Langkah cepat ini diambil untuk memastikan keselamatan warga dan meminimalisir dampak dari pergerakan tanah yang masih berpotensi terjadi.
Selain jalur lalulintas Camat Peundeuy juga melaporkan, bencana tanah longsor melanda Kampung Pasir Irnem, RT 01 RW 01, Desa Sukanagara, Kecamatan Peundeuy, dimana hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut menjadi pemicu terjadinya longsor, yang mengakibatkan dua rumah warga tertimbun material tanah.
Dani Ramdani mengungkapkan, berdasarkan keterangan dari RW setempat, longsor terjadi pada dini hari saat sebagian besar warga sedang beristirahat. Dua rumah yang terdampak adalah milik Taufik Hidayat dan Tedi Firmansyah, masing-masing dihuni oleh dua Kepala Keluarga (KK) dengan total sembilan jiwa. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.
Meski tidak menimbulkan korban jiwa, bencana ini menyebabkan kerusakan materiil yang cukup signifikan. Dua rumah tersebut mengalami kerusakan parah akibat tertimbun tanah, sementara para penghuni berhasil menyelamatkan diri.
Dibantu masyarakat, pihaknya telah mengambil langkah cepat dengan mengevakuasi terhadap para penyintas tempat yang lebih aman, di samping melakukan pendataan terhadap kerugian yang dialami.
Dani menyebutkan, saat ini para penyintas longsor sangat membutuhkan bantuan logistik, perlengkapan tidur seperti tikar dan selimut, serta dukungan lainnya. Pihaknya dan relawan terus berkoordinasi untuk memastikan bantuan segera tersalurkan.
Pihaknya juga terus memantau kondisi di lapangan dan berupaya mencegah kejadian serupa di masa depan dengan melakukan langkah-langkah pencegahan bencana. Koordinasi dan dukungan dari berbagai pihak diharapkan dapat membantu meringankan beban para korban longsor ini.
Di Kecamatan Pasirwangi, longsor terjadi sekitar pukul 04.00 WIB di Kampung Cigadog, Desa Padamukti. Camat Pasirwangi, Bambang Rudijanto, melaporkan bahwa longsor disebabkan oleh curah hujan tinggi yang mengguyur wilayah tersebut sepanjang malam. Akibatnya, Tembok Penahan Tanah (TPT) sepanjang 20 meter dengan tinggi 2 meter ambruk, dan dua unit rumah terancam jika terjadi longsor susulan. Meskipun kerugian material diperkirakan mencapai Rp50 juta, tidak ada korban jiwa dalam insiden ini. Langkah tanggap darurat termasuk pembersihan material longsor dan koordinasi dengan warga setempat sudah dilakukan.
“Selain kerusakan pada TPT, ada dua unit rumah yang terancam apabila terjadi longsor susulan,” ujar Bambang.
Pihak kecamatan telah melakukan beberapa langkah tanggap darurat, termasuk pembersihan material longsor yang mendekati rumah terancam, pemadatan material TPT yang ambruk, serta koordinasi dengan ketua RT, ketua RW, dan warga setempat untuk terus memantau pergerakan tanah. Warga juga diimbau untuk waspada, terutama saat memasuki musim hujan.
Bambang menegaskan pentingnya kewaspadaan dan edukasi kepada masyarakat untuk mengantisipasi potensi bencana serupa di kemudian hari.
Di Kecamatan Malangbong, longsor terjadi di Kampung Karanganyar, Desa Mekarmulya sekitar pukul 05.00 WIB. Camat Malangbong, Undang Saripudin, melaporkan, longsor berukuran lebar 40 meter dan tinggi 10 meter memerlukan bantuan segera, termasuk bronjong dan semen, untuk mencegah gangguan aktivitas masyarakat setempat.
Ketiga kecamatan tersebut telah melakukan langkah-langkah penanganan darurat untuk meminimalisir dampak dan memastikan keselamatan warga. Warga diimbau untuk tetap waspada, terutama selama musim hujan.
Pihak Badan Penanggulanagn Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, kini masih melakukan assessment dibtuga wilayah terdampak. Sekretaris BPBD Kabupaten Garut, Abud Abdullah, mengungkapkan, tim assessment kini sedang bekerja guna memastikan daerah terdampak dapat segerah pulih. Meski demikian jalur Peundeuy - Cibalong masih dilakukan upaya pemulihan melalui Dinas PUPR, dengan mengalihkan jalur alternatif, yaitu melaluiJalur Singajaya ke Amlong Cihurip, dan menuju Jl. Propinsi yaitu Jalur Cikajang-Pameungpeuk, mengarah ke Cibalong
Caption :
Petugas BPBD Kabupaten Garut melakukan assessment dan penyerahan bantuan logistik di Kampung Karanganyar, Desa Mekarmulya Kecamatan Malangbong, Rabu (11/9/2024). (Foto : Dok. BPBD Kab. Garut)
Penulis : Muhamad Azi Zulhakim
Penyunting : Yanyan Agus Supianto