Hampir 70 Persen Penduduk Garut Menerima Bantuan Sosial di Masa Pandemi Covid-19

By: Dinas Komunikasi dan Informatika
Jumat, 18 Desember 2020
Dibaca: 395

GARUT, Tarogong Kidul – Pandemi Covid-19 hampir meluluhlantahkan berbagai sektor di Indonesia, mulai dari sektor ekonomi, pendidikan, sosial dan lain-lain.

Dampak dari Covid-19 juga dirasakan oleh masyarakat Kabupaten Garut, dimana banyak banyak penduduk Garut yang kesulitan khususnya dari sisi finansial, karena adanya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK ) dan lain sebagainya.

Bahkan, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Garut, Ade Hendarsyah, mengatakan hampir 70 persen penduduk Garut mendapatkan bantuan sosial karena terdampak Covid-19.

“Kalau melihat bantuan yang telah dikucurkan baik oleh pemerintah pusat maupun pemeritah provinsi dan kabupaten, mereka yang terkategorikan terdampak covid, itu bisa di kisaran 70 persen. 70 persen penduduk Garut itu menerima bantuan sosial dari 9 pintu termasuk dana desa,” ujar Ade saat ditemui oleh Tim dari Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Garut, di Kantor Dinsos,  Jalan Patriot, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Rabu (16/12/2020).

Saat ini pihaknya sedang melakukan pemadanan data, agar tidak terjadi data ganda dari penerima bantuan sosial ini. “Nah kita kan sedang melakukan pemadanan karena kita juga ingin menghindari data ganda penerima bantuan jadi bagaimana supaya bantuan ini tidak 4L (lu lagi lu lagi) yang provinsi dia dapat, dari pusat dia dapat, dari kabupaten juga dia dapat. Perlu kita padankan supaya tidak hanya sekadar uji pemerataan tetapi bantuan ini bisa benar-benar tepat sasaran bagi mereka yang membutuhkan,” ucap Kadinsos Garut.

Ade menyampaikan adanya program bantuan ini, sebagai wujud perlindungan sosial bagi masyarakat yang terdampak pandemi virus corona ini. “Banyak pemutusan hubungan kerja, banyak pekerja yang dirumahkan dengan bayaran yang tentu saja tidak seperti biasa yang mereka dapatkan secara normal begitu, ada pengurangan tingkat pengurangan dan sebagainya yang tentu berdampak pada kemampuan beban pengeluaran keluarga yang rentan tadi, rentan karena ada goncangan. Jadi karena ada goncangan sedikit saja apalagi goncangannya seperti ini yang mengglobal mendunia semua terdampa,” ungkapnya.

Menurut Ade, melansir dari Badan Pusat Statistika (BPS) Garut, angka kemiskininan Kabuapten Garut di tahun 2019 itu ada diangka 8,98 persen.

“Mudah-mudahan pandeminya berakhir ya tentu saja kita bisa kembali lagi pada ukuran-ukuran angka yang kita dapatkan yang dipublish oleh BPS misalnya. Jadi sekarang angka kemiskinan di Kabupaten Garut itu 8,98 itu angka 2019 belum terjadi Covid, begitu terjadi Covid saya pikir tadi kan diukur dari penerima bantuan saja hampir 70% masyarakat Garut yang menerima bantuan.” pungkasnya.




Komentar
Isi Komentar