Garut.
Tarogong Kidul. Selalu waspada mengenai bahaya kebakaran menjadi kunci agar
masyarakat dapat meminimalisir faktor penyebab kebakaran. Dinas Pemadam
Kebakaran (Disdamkar) Kabupaten Garut juga meningkatkan kesiapsiagaan dikala
kondisi hembusan angina yang begitu kencang akhir-akhir ini yang dapat
meningkatkan resiko kebakaran. Hari Minggu, 22 Agustus 2021 Disdamkar kembali
melaksanakan penanganan kebakaran di dua lokasi berbeda.
Dua
kejadian kebakaran dalam satu hari diawali oleh adanya laporan dari Polisi
Perairan dan Udara (Polairud) kepada Unit Pelaksana Teknis (UPT) Disdamkar
Wilayah III Pameungpeuk sekitar pukul 14.1 WIB. Diketahui objek yang terbakar
adalah sebuah bangunan hotel di Desa Pamalayan milik H. Diar (48). Satu unit
kendaraan pemadam dikerahkan guna memadamkan Si Jago Merah. Petugas berjibaku
melawan api dan membutuhkan waktu sekitar 4 jam hingga api benar-benar padam
dan situasi terkendali.
Akibat dari
kejadian ini, total 48 kamar hotel ludes dilahap api ditambah dengan 3 kamar
penginapan milik Agus (49) yang juga terdampak rambatan api. Kerugian ditaksir
mencapai 180 juta rupiah. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.
Penyebab kebakaran hingga saat ini masih dalam proses penyelidikan pihak
berwenang. Beberapa instansi turut membantu penanganan, diantaranya Polairud,
Polsek, Koramil, Babinsa, Balawisata dan warga setempat.
Kejadian
kedua menimpa bangunan Lio Bata milik Dadan (47) di Desa Sindanggalih Kecamatan
Karangpawitan. Laporan diterima Markas Komando (Mako) Disdamkar Garut sekitar
pukul 20.08 WIB. Petugas berangkat dengan 2 armada kendaraan pemadam, terdiri
dari 1 unit kendaraan Pancar dan 1 unit kendaraan Water Supply. Tidak berselang
lama, petugas berhasil menyatakan bahwa kondisi Tempat Kejadian Perkara (TKP)
telah kondusif.
Kejadian
ini menimbulkan kerugian pemilik yang ditaksir mencapai 60 juta rupiah.
Berdasarkan keterangan pemilik, api muncul akibat rambatan dari pembakaran kayu
di bagian bawah yang kemudian memicu munculnya api pada bangunan Lio Bata. Tidak
ada korban jiwa maupun luka dalam kejadian ini.
Kepala
Bidang Operasi dan Penyelamatan, Wawan Sobarwan mengatakan bahwa rentetan
kejadian kebakaran yang seringkali terjadi lebih dari satu kali di hari yang
sama, menandakan bahwa kesiapsiagaan dalam menghadapi kebakaran masih harus
ditingkatkan.
“Rentetan
kejadian kebakaran seakan menjadi sinyal untuk lebih memperhatikan lagi
faktor-faktor penyebab kebakaran. Dua kejadian ini menimpa bangunan dengan
konstruksi bahan mudah terbakar. Hal ini menjadi sebuah pelajaran untuk kita
semua agar lebih berhati-hati dalam melakukan aktivitas apapun yang bisa memicu
terjadinya kebakaran. Saya juga menghimbau untuk cekatan dalam melaporkan
segala jenis kejadian” Pungkasnya.