Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman, melakukan kunjungan ke RSUD dr. Slamet Garut dalam rangka peninjauan ruangan perawatan tambahan untuk pasien Covid-19, Selasa (15/9/20). Lonjakan kasus Covid-19 di Kabupaten Garut pada bulan September mencapai tiga hingga empat kali lipat dalam sehari. Wakil Bupati Garut ingin memastikan kesiapan RSUD dr. Slamet saat terjadi ledakan kasus Covid-19 dalam menampung dan melakukan upaya-upaya pencegahan klaster baru.
RSUD dr. Slamet sebelumnya sudah memiliki dua ruangan perawatan pasien COVID-19, yaitu ruangan Puspa dan Cempaka yang dapat menampung sebanyak 52 pasien. Saat ini, ruangan perawatan pasien COVID-19 ditambah menjadi dua, yaitu ruangan Mirah dan Astor dengan daya tampung sebanyak 20 pasien. RSUD Dr. Slamet pun menyiapkan ruang IGD lama yang dapat digunakan dengan daya tampung sebanyak 30 pasien. Jadi total pasien Covid-19 yang bisa dirawat di RSUD Dr. Slamet sebanyak 100 orang lebih. Selain itu, pemerintah Kabupaten Garut bekerjasama dengan rumah sakit swasta dan balai diklat untuk menyiapkan tempat perawatan khusus pasien COVID-19.
“Kami (Pemerintah Kabupaten Garut) mencari ruangan yang tidak jauh dari rumah sakit, supaya kalau ada kasus yang gawat bisa langsung dirujuk pada rumah sakit dengan peralatan yang memadai,” ujar Helmi Budiman.
Ruang perawatan tambahan pasien COVID-19 diharapkan dapat digunakan mulai minggu depan. Tenaga kesehatan di RSUD dr. Slamet sudah cukup untuk merawat pasien Covid-19. Namun, Helmi Budiman menyatakan, tenaga pemeriksaan tes swab belum mencukupi, dan saat ini sedang dipersiapkan untuk pelatihan terhadap tenaga pemeriksa tes swab.
Helmi Budiman, terus mengingatkan pada masyarakat Garut untuk tetap mematuhi protokol kesehatan dan tetap menjaga daya tahan tubuh dengan memakan makanan bergizi dan tidur cukup.
“Kita perlu melakukan pencegahan penularan Covid-19 dengan melakukan gerakan 4M, yaitu memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menjaga jarak, dan terbaru ditambah dengan menjaga imunitas tubuh,” ucap Helmi Budiman.