Wakil Bupati Garut dr. Helmi Budiman mengingatkan, agar isu virus corona jangan mengalihkan isu utama yang sebenarnya harus diselesaikan, yaitu pengurangan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Menurutnya, jumlah ibu yang akan melahirkan di Garut pada tahun 2020 sebanyak 60.000, dimana 20% nya berisiko dan harus diperhatikan.
Saat membuka acara Pertemuan Kesiapsiagaan Menghadapi Infeksi Novel Coronavirus (2019-nCoV), di Hotel Harmoni, Jalan Raya Cipanas Baru, Selasa (11/02/2020), mengharapkan, dengan adanya wabah ini (Novel Coronavirus) bisa dijadikan momentum untuk mengajak masyarakat agar melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat, serta selalu mengkonsumsi makanan yang halalan thoyyiban. Meski di Garut belum ditemukan kasus ini, jangan sampai ditemukan kasus warga yang terjangkit dan berharap secara umum di Indonesia tidak akan ada wabah corona juga. Pihak RSUD dr. Slamet, imbuhnya, telah menyiapkan fasilitas guna antisipasi kasus Coronavirus, karena dianggap telah berpengalaman menghadapi wabah flu burung di tahun 2007.
Sementara itu Dr. Anggraini Alam SpA(k), MM sebagai narasumber di acara itu menuturkan, per hari ini (11/02/2020) telah ditemukan 43.101 orang yg terjangkit virus corona di 28 negara, di antaranya sebanyak 1.018 tewas. Sedangkan 18 provinsi di Indonesia (per 7 Januari) 50 orang telah diperiksa, di mana hasilnya 49 negatif dan 1 orang belum ada hasilnya.
Coronavirus, kata Anggraini, berasal dari pasar basah di Wuhan Tiongkok. Pasar tersebut menjual hewan-hewan “eksotis”, seperti : beruang, serigala, landak dan beberapa hewan lainnya, dan ternyata hewan itu dijual untuk dikonsumsi, selain itu transmisi penyebaran virus melalui udara, seperti batuk dan bersin.
dr. Angraini, mengingatkan, agar pasar basah jangan terus-terusan dibiarkan basah, karena harus ada upaya pembersihan. Bila tidak, dapat menjadi salah satu sumber infeksi. "Jangan mengkonsumsi hewan eksotis," tegasnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, mengatakan, acara ini dilaksanakan dalam rangka kordinasi lintas sektor untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap wabah infeksi coronavirus, serta dalam upaya penyamaan persepsi tentang penanganan coronavirus.
Pertemuan dihadiri lengkap berbagai unsur, antara lain Disnakertrans, Dinsos, Dinas Kominfo, para kepala dan dokter puskesmas, para direktur rumah sakit se-Kab. Garut, PT. Changsin Garut, PT. Cahaya Terang Abadi, dan PT. Danbi Internasional, serta unsur lainnya.