Bersama 26 Kepala Daerah di Jabar Wabup Helmi Lakukan Teleconference Dengan Gubernur Jabar

By: Dinas Komunikasi dan Informatika
Selasa, 17 Maret 2020
Dibaca: 1264

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menggelar video conference dengan 27 kepala daerah kabupaten/kota terkait COVID-19 di Command Center, Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (16/3/20). Di Garut Command Center dipimpin Wakil Bupati Garut, dr. Helmi Budiman, didampingi Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, Wahyudijaya, Kepala Bidang Pencegahan Penyakit Menular (P2M) Dinkes Kabupaten Garut, dr. Asep Sani, Sekretaris Diskominfo Diar Cahdiar Antadiredja, serta para kepala bidang di Diskominfo.

Dalam kegiatan tersebut, Kang Emil --sapaan Ridwan Kamil-- menekankan bahwa proaktif tes kepada Orang Dalam Pemantauan (ODP) sangat penting. Maka itu, Pemda Provinsi Jawa Barat memberikan kuota terbatas bagi setiap kabupaten/kota supaya warganya yang berstatus ODP melakukan proaktif tes di UPTD Laboratorium Kesehatan (Labkes) Jabar. 

“Proaktif tes kita itu dilakukan kepada yang mayoritas ODP (Orang Dalam Pemantauan) yang datang dari luar negeri dari negara yang dicurigai terpaparnya lebih banyak. Dan memang secara statistik semakin mendekati, kita akan memberikan prioritas bantuan kepada daerah-daerah yang mendekati kota Jakarta, seperti Depok,” kata Kang Emil.

“Proses proaktif tes ini sudah makin intensif kita lakukan untuk memperluas jaringan informasi dan situasi yang kita harapkan bisa hadir dengan informasi yang sejelas-jelasnya,” imbuhnya.

Kang Emil mengatakan, proaktif tes dapat dilakukan secara bertahap. Artinya, tidak semua masyarakat bisa melakukan proaktif tes dalam waktu berdekatan. 

“Jadi, proaktif tes ini dilakukan secara bertahap. Tahap pertama untuk para ODP dan PDP yang mengantri terlalu lama di Jakarta,” ucapnya. 

“Kalau itu sudah selesai dan test kit juga semakin banyak, maka masuklah kepada tahap dua, yaitu mereka-mereka yang merasa tidak nyaman, tapi tetap dalam kendali keputusannya dari pemerintah. Tidak bisa versi dari masyarakat saja, karena kalau versi masyarakat semua ingin tes juga kapasitasnya tidak memungkinkan, kita penduduk hampir 50 juta,” tambahnya.

Menurut Kang Emil, upaya proaktif tes yang digagas Pemda Provinsi Jabar pun mendapat apresiasi dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). 

“Kita juga sudah konsultasi ke Pak Doni Monardo (Kepala BNPB), yang juga mengapresiasi proaktif tes itu, sehingga juga akan membantu sesuai kewenangannya test kit - test kit yang lebih banyak,” katanya.

Selain itu, Kang Emil menyatakan bahwa penanganan dan pencegahan penyebaran COVID-19 adalah tugas bersama. Terlebih, BNPB sudah menetapkan COVID-19 sebagai bencana nasional non-alam.

Kang Emil pun mengimbau kepada warga Jabar agar kegiatan yang melibatkan massa untuk dikurangi atau ditunda. Selain itu, dia meminta destinasi wisata yang bisa dikunjungi orang dalam jumlah banyak ditutup sementara.

“Saya sampaikan minimal dalam dua minggu dari sekarang dikurangi dibukanya tempat-tempat wisata yang sifatnya berkerumun dan massal,” katanya.

Guna memastikan stok pangan di Jabar aman, Kang Emil meminta sejumlah pihak untuk memonitor ketersediaan kebutuhan pangan masyarakat. 

Pada kesempatan tersebut, Wakil Bupati Garut melaporkan berbagai hal yang telah dilakukan Pemkab Garut, mulai dari penyiapan ruang isolusi di RSU dr. Slamet sebagai salah satu rumah sakit rujukan wilayah priangan timur.  Dilaporkan pula tentang ketersediaan APD (Alat Perlindungan Diri), serta berbagai kabijakan Pemkab Garut dengan dikeluarkannya Surat Edaran Bupati Garut tentang Kewaspadan dan Kesiapsiagaan Menghadapi Covid-19.




Komentar
Isi Komentar