PD Aisyiyah Garut Gelar Lokakarya Kelanjutusiaan, Dorong Lansia Berdaya dan Produktif
GARUT, Tarogong Kidul - Pimpinan Daerah (PD) Aisyiyah Kabupaten Garut menggelar Lokakarya Kelanjutusiaan bertema "Strategi Daerah Kelanjutusiaan untuk Mewujudkan Lansia Bermartabat". Acara ini berlangsung di Aula Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Garut, Jalan Patriot, Kecamatan Tarogong Kidul, Selasa (26/11/2024).
Lokakarya ini diharapkan mampu memetakan tantangan dan peluang dalam pengembangan program kelanjutusiaan, sekaligus merumuskan langkah konkret untuk mendukung lansia di Kabupaten Garut agar tetap bermartabat, sehat, dan berdaya.
Kepala Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia (PPM) Bappeda Garut, Agus Dinar, mengapresiasi inisiatif PD Aisyiyah dalam menyelenggarakan lokakarya ini. Menurutnya, program ini penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya mendukung keberdayaan dan kualitas hidup lansia.
"Kelanjutusiaan ini harus terus didorong (agar) bagaimana Lansia ini memiliki kemampuan untuk mengakses layanan kesehatan, memiliki kesadaran untuk menjaga kesehatan, dan juga bagaimana mereka berdaya produktif di saat usia Lansianya," ujar Agus. Ia berharap lokakarya ini menjadi langkah awal bagi kolaborasi multipihak dalam mendukung lansia yang berdaya dan produktif di Garut.
"Tadi ya kayak Aisyiyah ternyata mereka ada istilahnya daycare untuk lansia, lalu ada program-program pemberdayaan, ternyata sangat banyak sekali ya, pemerintah tidak sendiri, tentunya (kami) sangat apresiasi atas apa yang sudah dilakukan, tentunya ke depan kita menjadi lebih baik lagi, bersinergi lagi, dengan konsep kerja sama (atau) kolaborasi pentahelix," ucapnya.
Senada dengan Agus, Perencana Ahli Pertama pada Bidang PPM Bappeda Jawa Barat, Eki Muntakilah, menekankan pentingnya penyusunan dokumen strategi kelanjutusiaan di tingkat daerah sebagai turunan dari Strategi Nasional (Stranas), di mana di Provinsi Jawa Barat juga saat ini menurutnya sedang menyusun rencana aksi daerah terkait kelanjutusiaan ini.
Menurut Eki, Kabupaten Garut yang telah masuk kategori struktur penduduk tua perlu memanfaatkan berbagai program yang mendukung kesejahteraan lansia.
"Dari segi pemerintahnya juga ada SPM yang menyasar ke lansia, itu di kesehatan sosial, ini juga bisa dioptimalkan diintervensi juga dengan program kegiatan lainnya," tutur Eki.
Ketua PD Aisyiyah Garut, Eti Nurul Hayati, menjelaskan bahwa lokakarya ini merupakan bagian dari Program Inklusi PD Aisyiyah. Acara ini didasari data sensus penduduk tahun 2023 yang mencatat peningkatan jumlah lansia hingga 12% atau mencapai 29 juta jiwa. "Pada tahun 2045, jumlah lansia diproyeksikan mencapai 20–25% dari total populasi atau sekitar 61,4 juta jiwa. Oleh karena itu, strategi nasional (Stranas) kelanjutusiaan harus menjadi acuan dalam pembangunan," kata Eti.
Ia menambahkan bahwa Stranas Kelanjutusiaan yang diatur dalam Perpres Nomor 88 Tahun 2021 mencakup lima strategi utama, yaitu peningkatan perlindungan sosial, peningkatan derajat kesehatan lansia, pembangunan lingkungan ramah lansia, penguatan kelembagaan, dan penghormatan terhadap hak lansia.
Sebagai bagian dari implementasi program inklusi, PD Aisyiyah telah menginisiasi berbagai kegiatan seperti Lansia Day Care, madrasah lansia, pesantren lansia, kursus bagi caregiver lansia, serta layanan kesehatan dan pemberdayaan ekonomi untuk lansia.
Melalui lokakarya ini, pihaknya berharap tercipta Strategi Daerah Kelanjutusiaan yang dapat diimplementasikan bersama oleh pemerintah daerah dan mitra lainnya.
"Program apa yang relevan antara PD Aisyiyah dengan program inklusi bersinergi dengan masing-masing SKPD ataupun pemerintah daerah terkait, yang melaksanakan program kelanjutusiaan," tandasnya.
Caption :
Pelaksanaan Lokakarya Kelanjutusiaan yang dilaksanakan oleh PD Aisyiyah Garut di Aula Bappeda Garut, Jalan Patriot, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Selasa (26/11/2024). (Foto : Laras Annisa Wahyuningtyas & Ihsan Tadris S/Diskominfo Kab. Garut).
Penulis : Muhamad Azi Zulhakim
Penyunting : Yanyan Agus Supianto