Garut.
Tarogong Kidul. Dinas Pemadam Kebakaran (Disdamkar) Kabupaten Garut kembali
melaksanakan penanganan kebakaran. Bahkan, kali ini terjadi 6 kali kebakaran
dalam waktu kurang dari 24 jam. Semua kejadian tersebut terjadi pada hari
Minggu, 10 Oktober 2021. Beruntung, kejadian-kejadian tersebut dapat ditangani
oleh Disdamkar.
Kejadian
pertama, terjadi di wilayah Rancabango, Kecamatan Tarogong Kaler sekitar pukul
08.20 WIB. Adapun menurut laporan yang diterima via telepon darurat, muncul
nyala api di rumah warga akibat adanya kebocoran tabung gas. Beruntung, dengan
inisiatif warga api dengan cepat dipadamkan sebelum terjadi rambatan yang lebih
besar.
Tidak berselang
lama, informasi kebakaran diterima sekitar pukul 12.35 WIB. Kali ini kebakaran
terjadi di Fave Hotel, Kecamatan Tarogong Kidul. Adapun objek terbakar adalah
tumpukan sampah yang berada di area parker bagian belakang bangunan. Diduga api
berasal dari tumpukan sampah yang terpapar panasnya terik matahari sehingga
muncul nyala api. Dua unit kendaraan pemadam dikerahkan guna menjinakkan api. Beruntung,
rambatan api berhasil dicegah sehingga tidak ada bangunan sekitarnya yang
terbakar.
Lalu,
kebakaran ketiga terjadi selang 5 menit kemudian, sekitar pukul 12.40 WIB. Kebakaran
terjadi di Desa Sindangsuka, Kecamatan Cibatu. Objek terbakar adalah lahan
kering dan lahan bambu seluas 100 m2. Unit Pelaksana Teknis (UPT)
Disdamkar Wilayah I, Bl. Limbangan menurunkan 1 unit kendaraan pemadam untuk
menaklukan si Jago Merah. Selang 1 jam kemudian, akhirnya api berhasil
dipadamkan. Penyebab kebakaran diduga akibat adanya puntung rokok yang dibuang
sembarangan.
Kemudian kebakaran
keempat kalinya terjadi sekitar pukul 13.00 WIB. Kali ini menimpa sebuah unit
roda empat Sedan Honda Accord yang terbakar di sekitar jalan raya Cijolang,
Kecamatan Limbangan. Kebakaran diduga terjadi akibat adanya kerusakan pada
bagian mesin mobil dan radiator yang kehabisan air. Petugas mengerahkan dua
unit kendaraan pemadam guna memadamkan api.
Selanjutnya,
kebakaran kelima terjadi pada bangunan bengkel motor dan kios tabung gas LPG. Kejadian
ini menimpa Agus (35) sekitar pukul 21.15 WIB. Luas tanah bangunan sekitar 24 m2
habis dilalap api. Awal mula kebakaran terjadi akibat adanya percikan api saat menghidupkan
sebuah kendaraan roda dua yang merambat ke arah tabung gas yang ada di
dekatnya.
Kobaran api
sangat besar karena banyak bahan mudah terbakar di dalamnya. Dua unit kendaraan
pemadam diterjunkan untuk melawan api. Terdapat satu korban jiwa dalam kejadian
ini, Oneng (65) meninggal dunia di tempat akibat terjebak di dalam bangunan.
Terakhir,
kejadian keenam menimpa Idang (40) dimana rumah panggung miliknya ludes oleh
api. Akibatnya Ia harus menelan kerugian sebesar 25 juta rupiah. Kembali, dua
kendaraan pemadam diturunkan guna menangani kejadian ini. Awal mula api diduga
akibat konsleting listrik.
Kepala Bidang
Operasi dan Penyelamatan, Syam Sumaryana menuturkan rangkaian kejadian ini
menjadi sebuah tanda dalam meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai faktor
penyebab kebakaran.
“6 kejadian kebakaran dalam kurun waktu kurang dari 24 jam bukan jumlah yang sedikit. Diantaranya terjadi akibat adanya bahan mudah terbakar yang dipicu dari api kecil. Tentu ini menjadi bahan pelajaran berharga untuk menghindarkan bahan mudah terbakar dengan sumber api sekecil apapun. Apalagi dikala cuaca panas terik dari matahari yang juga menjadi pemicu munculnya api. Kewaspadaan menjadi kunci dalam mengurangi jumlah kejadian kebakaran” Tutupnya.