Program Madani dari PDNA Garut dan Mitra Diharapkan bisa Diteruskan oleh Pemda Garut

By: Dinas Komunikasi dan Informatika
Jumat, 26 Mei 2023
Dibaca: 169

Program Madani dari PDNA Garut dan Mitra Diharapkan bisa Diteruskan oleh Pemda Garut

GARUT, Tarogong Kidul - Pimpinan Daerah Nasiyatul Aisyiyah (PDNA) Kabupaten Garut bekerja sama dengan USAID MADANI menggelar acara Workshop Berbagi Praktik Baik dan Keberlanjutan Program Madani di Kabupaten Garut, berlangsung di Ruang Rapat Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Garut, Jalan Pembangunan, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Kamis (25/05/2023). Workshop dibuka resmi Asisten III Bidang Administrasi Umum, Budi Gan Gan Gumilar, diikuti perwakilan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), Pimpinan Daerah Aisyiyah, LF FAASIH, dan undangan lainnya 

Dalam kesempatan ini, PDNA Garut meng-expose hasil riset atau penyampaian seluruh rangkaian program Madani di Kabupaten Garut sejak tahun 2020, yang telah dilakukan oleh pihaknya bersama mitra.

Program Manager Madani untuk Lead Partner PDNA Garut, Rosi Siti Rahmawaty, berharap melalui workshop ini dinas-dinas di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut bisa meneruskan ( sustainabikity ) program Madani yang telah dilaksanakan oleh PDNA Garut bersama USAID Madani.

"Tetapi karena ini lumayan lama dilakukannya 2 tahun setengah dengan adanya desa-desa piloting itu, ada mungkin sekitaran 200 ibu hamil yang sudah kita dampingi ya (bahkan) lebih," ujar Rosi.

Selain itu, imbuh Rosi, pihaknya juga berharap desa piloting maupun desa replikasi dari program Madani ini bisa direspon secara berkelanjutan oleh Pemkab Garut, sehingga bisa dilakukan di seluruh desa di Kabupaten Garut.

"Tindak lanjutnya mungkin kami sudah membuat banyak ajuan program kang, terutama untuk pelaksanaan pendampingan ibu hamil oleh relawan Sakina Rapih di berbagai desa, jadi kami sudah mengirimkan draft untuk adopsi kegiatan, karena ini lebih ke penguatan lembaga ketahanan desanya, jadi mungkin nanti leading sector di DPMD Kang, jadi nanti untuk memastikan pembentukan di desa-desa itu, kemudian Dinkes nanti yang akan mengarahkan lokus-lokus mana yang prioritas untuk program berkelanjutan ke depan," ungkapnya.

Senada denga apa yang disampaikan oleh Rosi, Field Coordinator MADANI, Rudi Triyana, menuturkan, program Madani ini merupakan sebuah warisan yang dihasilkan oleh PDNA Garut dan USAID MADANI, yang harapannya bisa dilanjutkan oleh pemerintah daerah maupun Organisasi Masyarakat  Sipil (OMS) lainnya.

"Nah tantangannya memang perlu koordinasi yang kuat antara seluruh stakeholder baik Pemda, masyarakat, maupun OMS sendiri," tutur Rudi.

Sementara itu dalam sambutannya, Asisten Daerah (Asda) III bidang Administrasi Umum Setda Kabupaten Garut, Budi Gan Gan Gumilar, menyampaikan jika Pemkab Garut berterima kasih atas intervensi yang dilakukan oleh PDNA Garut bersama mitra terkait penyelesaian Angka Kematian Ibu/Angka Kematian Bayi (AKI/AKB) di Kabupaten Garut.

Terlebih, lanjut Budi, pemerintah daerah tidak bisa bekerja sendiri, melainkan perlu kolaborasi dari berbagai pihak atau pentahelix dalam rangka penyelesaian masalah AKI/AKB di Kabupaten Garut ini.

"Nah ini saya sangat tertarik apa yang tadi disampaikan, bahwasanya mitra utama program Madani ini, ini sudah melakukan sebetulnya itu best practice ya pak ya, misalnya kolaborasi terkait dengan bagaimana penyelesaian untuk AKI/AKB di Kabupaten Garut," ucapnya.

Budi menekankan, bahwa kolaborasi ini tidak terbatas di dalam masalah-masalah kesehatan, karena masalah-masalah pemerintah daerah ini harus diselesaikan bersama.


Pelaksanaan Workshop Berbagi Praktik Baik dan Keberlanjutan Program Madani di Kabupaten Garut, berlangsung di Ruang Rapat Setda Garut, Jalan Pembangunan, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Kamis (25/04/2023). (Foto : Bagus Syah Putra & Ilham Kautsar Prawira/Diskominfo Garut).

Penulis : Muhamad Azi Zulhakim

Penyunting : Yanyan Agus Supianto




Komentar
Isi Komentar