Di Garut, Aplikasi Mere Mampu Memetakan Anak-Anak Prasejahtera

By: Dinas Komunikasi dan Informatika
Senin, 20 Juni 2022
Dibaca: 272

Di Garut,  Aplikasi Mere Mampu Memetakan Anak-Anak Prasejahtera

GARUT, Tarogong Kidul - Salah satu inovasi yang dihadirkan  dari seorang pemuda Garut bernama Fathir Agung Cahya (17) yang membuat sebuah inovasi bernama Mere yang berakronim Metakeun Rerencangan. Mere ini berbentuk sebuah aplikasi yang nantinya diharapkan mampu menyediakan sebuah data anak-anak dari prasejahtera.

“Di aplikasi itu ada bisa munculin kayak google maps tapi yang muncul itu bukan tempat makan atau restoran atau hotel, tapi anak-anak dari keluarga prasejahtera gitu. Nah kami harap para donatur bisa membantu secara langsung tanpa ada perantara, jadi bisa langsung dan dananya tersalurkan,”  ujar Fatir dalam sesi wawancara, di Kantor Diskominfo Garut, Senin (13/6/2022).

Ia mengungkapkan, aplikasi Mere ini awal mula tercetus ketika dirinya masih duduk dibangku Sekolah Menengah Pertama (SMP), di mana pada waktu itu Kabupaten Garut dilanda banjir bandang, dan banyak teman-temannya yang terkena dampak banjir tersebut.

“Terus bikin ini apa ya nama yang lucu terus ada kakak kelas saya juga (memberikan opsi) gimana kalau mere, naha mere? Karena kan kita orang sunda bagus mere, artinya juga bisa (berakronim) metakeun rerencangan, jadi pilihan kata mere itu kata lucu pada awalnya,” ungkapnya.

Untuk program ini, lanjut Fatir, dirinya sudah mencoba melakukan pendataan di sebuah desa yang ada di Kecamatan Cilawu, Kabupaten Garut, dan ia menilai minat dari masyarakat pun mengenai aplikasi Mere ini responnya positif. Namun, meskipun mendapatkan respon positif, Fatir mengakui dirinya mengalami kesulitan untuk melakukan pendekatan ke masyarakat.

“Cuman mungkin karena ini kita mainnya di masyarakat, mungkin masih susah untuk bersosialisasi dengan masyarakat, karena kan kita harus bertemu dengan banyak orang, harus tau karakter mereka gimana, karena kan kita juga bingung, (saat) kita masuk ini siapa gitu, jadi mungkin salah satu tantangannya itu untuk pendekatan ke masyarakat buat Mere sendiri,” ucapnya.

Saat ini, program Mere sendiri sedang diikutsertakan dalam sebuah lomba bernama Youth Innovation Hunt dan bahkan masuk dalam 8 besar pada lomba tersebut. Ia berharap melalui lomba ini, Mere bisa dikenal lebih luas, sehingga program Mere ini nantinya bisa terealisasi secara optimal.

“Untuk harapan sendiri kalau kami menang kami ingin lebih banyak dikenal gitu, soalnya kalau banyak yang kenal khususnya untuk program saya di mana anak-anak yang kurang mampu itu bisa dibantu sama donatur yang sudah tau mungkin sangat berterimakasih ya, karena saya rasa kalau hanya kami yang berjalan tapi tidak ada orang yang mengenal,” harapnya.


Fathir Agung Cahya penggagas program inovasi bernama Mere di Kantor Diskominfo Garut, Jalan Pembangunan, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Senin (13/6/2022). (Foto : Mochammad Ahdiansyah/Diskominfo Garut).

Penulis : Muhamad Azi Zlulhakim

Penyunting : Yanyan Agus Supianto




Komentar
Isi Komentar